IMG-LOGO
Berita Lokal

Potensi Petani Kentang, Mahasiswa KKN UIN Salatiga Tanggap Dalam Menanggapi.

Create By NUR SAHUDIN 22 February 2023 471 Views
IMG

Penulis : Ulil 'Aydi

Desa Genikan tepatnya berada di bawah lereng gunung Merbabu, mempunyai potensi yang baik dengan sumber daya alam terutama di bidang pertanian. Sektor pertanian disini mayoritas ialah berupa sayur-sayuran, yakni diantaranya, brokoli, sawi putih, sawi hijau, sawi pakcoy, tomat, labu siam, wortel, dan sayuran yang paling utama di produksi oleh mayoritas petani di desa ini ialah kentang.

 Tentunya, kentang yang menjadi prioritas utama oleh petani yang ada di desa ini. Hampir mayoritas penduduk di Desa Genikan terutama di Dusun Gedaman mulai dari pemuda, pemudi, Ibu-ibu hingga bapak-bapak bekerja sebagai petani sayuran. Sehingga, komoditas yang paling banyak dihasilkan yaitu kentang.

Penghasilan petani dari sayuran kentang, memang cukup menjanjikan. Kerena, harga pasar seiring stabil, mulai dari kisaran minimal harga terendah per kilonya tidak mencapai di bawah 10 ribu kalau harga sampai turun anjlok ialah sampai 8 ribu perkilonya, harga standar mencapai kisaran 12 ribu sampai dengan 15 ribu per kilonya.

Proses pertanian kentang memang cukup ekstra dari pembenihan pun sudah menjadi hal yang utama dan mendasar. Mulai dari pemilahan benih yang baik dan bersertifikat, harga benih cukup tinggi per bijinya mencapai dengan harga 3 ribu. Selain itu, apalagi sudah mencapai vegetatif bahkan sampai dengan taraf panen. Maka, modal petani kentang memang cukup mahal. Hal ini menjadi salah satu aspek harga kentang relative stabil.

Akan tetapi, realitas masyarakat petani kentang tentu masih memiliki banyak kendala. Selain dari pada hama, yang paling utama kendalanya ialah mengenai bibit kentang. Khususnya ketersediaan benih kentang bersertifikat atau benih kentang yang bermutu. Hal ini yang diserukan dari masyarakat mengenai kendala yang terjadi mengenai produksi tanaman kentang, Karena penggunaan benih kentang bersertifikat ditingkat petani masih sagat rendah, Kurangnya informasi tentang benih kentang bersertifikat, Ketersediaan benih bersertifikat yang tidak mencukupi kebutuhan tanam.

Kendala yang timbul dari petani ini, mengenai pembenihan yang kurang di mengerti oleh masyarakat desa, terutama petani kentang. Maka, mahasiswa KKN Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga Kelompok 002 Berdikari mengadakan Penyuluhan Pertanian bersama Balai penyuluhan Pertanian Kecamatan Ngablak dengan tema “Menjadi Petani yang Mandiri dan Sejahtera” yang bertempat di rumah Bapak Sulis selaku Ketua RW Dusun Gedaman pada hari Kamis (16/02/2023).  Acara penyuluhan tersebut diikuti oleh para petani, dan diikuti segenap pemuda Dusun Gedaman.

Materi dalam Penyuluhan Pertanian ini, ada dua hal materi yang disamapaikan. Yang pertama ialah menegenai pembinaan kelembagaan petani yang berlandaskan Permentan NO. 67 Tahun 2016, materi ini di sampaikan oleh Bapak Karunia Budhi Sedtiawan, SST. Selaku Penyuluh Pertanian Lapangan Di Kecamatan Ngablak. Materi kedua mengenai penyiapan benih kentang yang di sampaikan oleh bapak Amin Pujianto, A. Md. Selaku Trampil POPT Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.

Materi mengenai kelembagaan petani ini, harapannya dapat menindak lanjuti kelompok tani yang sudah ada, sehingga kelompok tani ini dapat saling bergotong royong, saling belajar, dan tukar pengalaman dengan ilmu pengetahuan sehingga kelompok tani yang ada di Dusun Gedaman dapat berjalan dengan progres, harapannya tidak hanya satu dusun saja juga merambah ke dusun lainnya. Selain itu juga, mensosialisasikan kembali mengenai Kartu Tani, apa saja yang menjadi kelengkapan prosedurnya, sehingga harapanya para petani juga turut mendapatkan bantuan dengan baik.

”Meskipun mahasiswa KKN UIN Salatiga tidak ada yang dari jurusan pertanian, akan tetapi mahasiswa KKN UIN Salatiga yang berada di Dusun Gedaman ini, bisa membaca potensi yang ada di masyarakat sehingga masyarakat memiliki peluang yang baik untuk kesejahteraan ekonomi para petani. Hal ini belum pernah ada pada KKN terdahulu yang bisa merealisasikan akan hal ini”. Tutur Bapak Sulistiono selaku Ketua RW dusun ini.

 Selain itu juga, dalam imbuhannya Bapak Sulistiono juga memberikan tambahan  dengan memberikan apresiasi untuk mahasiswa KKN UIN Salatiga, “Terimakasih atas adanya mahasiswa KKN UIN Salatiga di dusun gedaman karena telah membuka jalan untuk menghidupkan klompok tani yang sudah mati hingga tersturuktur dengan baik”.

Bapak Kadus Andy setiawan juga memberikan apresiasi dalam sambutannya “Terimakasih Mahasiswa KKN UIN Salatiga yang sudah membuka jalan untuk para petani, hingga dapat memahami pembenihan dengan baik, dan sudah di bukakan jalan untuk menghidupkan Klompok Tani dusun ini, harapannya juga dapat di Tindak lanjuti oleh Balai Penyuluhan Pertanian dengan Baik”. Artinya antusias semangat warga ikut serta dalam menindak lanjutinya.

Harapan setelah adanya kegiatan penyuluhan pertanian ini, agar petani dapat memahami pemilahan bibit kentang yang baik, diantaranya benih berasal dari benih Sebar (G2) bersertifikat dan berlabel biru, ukuran medium (30 - 45 gr) yang sudah tumbuh tunas 1 - 2 cm atau siap tanam, berasal dari penangkar benih yang diawasi dan dibina oleh Pemerintah seperti BPSBTPH, kemurnian Varietas, dan bebas dari infeksi penyakit. Selain itu, dapat memahami cara pembenihan kentang dengan baik sehingga para petani kentang dapat melakukan pembenihan secara mandiri, sehingga harapan jangka panjang di desa ini menjadi central kentang berkulitas tinggi.